Fenomena ‘cabe-cabean’ yang marak di kalangan remaja dapat merusak generasi yang lebih muda. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai bahwa fenomena ini sudah berpotensi memberikan pengaruh buruk kepada murid-murid sekolah dasar.
“KPAI pernah terima pengaduan tindak asusila, yang ngelakuin anak SD,” kata Erlinda, Sekretaris KPAI, Rabu (2/3/2014).
Menurut Erlinda, KPAI telah menerima aduan mengenai
tindakan asusila yang dilakukan seorang anak beberapa waktu lalu. Anak
tersebut merupakan bocah laki-laki yang masih bersekolah di bangku kelas
lima SD. Bocah tersebut telah memperkosa temannya yang juga merupakan
murid SD.
Erlinda mengatakan, setelah berdialog dengan KPAI, bocah SD tersebut diketahui kerap mengakses film
dewasa melalui internet. Selain itu, gambar-gambar perempuan berbaju
minim juga dapat dengan mudah dikonsumsinya dari tayangan televisi di
rumah. Hal ini membuat bocah SD
ini harus menunda sekolahnya beberapa semester untuk menghindari
tekanan psikologis yang akan dihadapinya dari teman-teman maupun
lingkungan sekitar.
Anak yang mengadopsi perilaku dari lingkungan sekitar menjadi
berbahaya bilamana keluarga tak dapat mengajarkan budi pekerti. Hal ini
terkait dengan fenomena ‘cabe-cabean’ di lingkungan sekitar yang
menyebar secara cepat dan akhirnya diadopsi oleh anak SD.h
Menurut Erlinda, pola asuh yang ditanamkan orang tua merupakan hal
dasar yang menjadi benteng kekuatan anak. Pemberian pendidikan karakter
dan agama yang baik menjadikan anak tak mudah goyah pendiriannya dalam
mengikuti nilai-nilai yang baik dan benar.
Fenomena ‘cabe-cabean’ telah muncul di Indonesia sejak tahun 2000.
Pada tahun tersebut mulai muncul beberapa pengaduan kepada KPAI mengenai
pekerja seks komersial yang berada pada usia anak. Para pekerja
tersebut masih berstatus sebagai murid sejumlah SMA. Namun, setelah
sepuluh tahun berlalu, fenomena ini telah meluas pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama.(Agita Tarigan/foto/ilustrasi/istimewa)
Sumber : http://www.bacagosip.com/wah-parah-masih-sd-sudah-cabe-cabean/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar