Senin, 07 Juli 2014

Bagaimana Mengatasi Tidur Ngorok?

Sains.Me - Pernah nggak sih kalian merasa terganggu gara-gara ada teman yang tidurnya mendengkur? Well, mendengkur atau ngorok memang bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli tua, muda, laki-laki atau perempuan. Memangnya apa sih yang bikin orang tidurnya ngorok?

Dengkuran adalah suara yang dikeluarkan seseorang yang sedang tidur dan pada umunya disebabkan oleh terganggunya saluran napas karena beberapa hal. Nah karena saluran napas menyempit, maka udara yang lewat akan menggetarkan dinding dan langit-langit tenggorokan. Getaran itulah yang menimbulkan suara yang sangat mengganggu.

Jangan salah, mendengkur dalam kurun waktu yang lama bisa berbahaya juga lho. Akibat jangka pendek yang sering dijumpai pada orang yang mendengkur saat tidur antara lain akan mengalami kelelahan ketika bangun pagi dan tidak fresh. Jika diteruskan akan menjadi pelupa, penurunan konsentrasi, mengantuk sepanjang hari, mudah tersinggung hingga sakit kepala berkepanjangan.

Ada beberapa penyebab tidur mendengkur yang paling banyak dijumpai di masyarakat:
1. Tidur terlentang
Posisi tidur terlentang adalah penyebab utama timbulnya dengkuran. Ketika tidur terlentang posisi mulut akan cenderung terbuka dan tanpa sadar lidah akan terdorong ke ke belakang dan menyumbat saluran napas, hingga akhirnya menghasilkan suara dengkuran. Solusinya? Cobalah untuk tidur miring.

2. Kebiasaan merokok
Selain tidak baik untuk paru-paru, rupanya merokok juga bisa memicu peradangan pada tenggorokan dan saluran napas. Nah radang inilah yang menyebabkan tidur mendengkur. Ada baiknya untuk mulai mengurangi merokok mulai sekarang untuk kualitas tidur yang lebih baik.

3. Gangguan hidung
Alergi tertentu juga bisa menjadi penyebab tidur mendengkur. Bisa juga karena perubahan cuaca dan infeksi sinus. Nah untuk hal ini kamu harus berkonsultasi dengan dokter.

4. Kelebihan berat badan
Tidak bisa dipungkiri, orang yang berbadan gemuk biasanya lebih sering mendengkur. Gemuk pada umumnya memiliki tenggorokan yang besar sehingga justru mempersempit saluran napas. Akibatnya udara jadi sulit untuk lewat dan timbullah dengkuran. (ak)

Sumber :  http://sains.me/157/bagaimana-mengatasi-tidur-ngorok.html/

CARA YANG BENAR MENANGANI MIMISAN

SainsMe - Hai Ken, kasus mimisan atau yang dalam dunia medis disebut epistaksis kebanyakan terjadi pada anak kecil. Di dalam lubang hidung bagian tengah terdapat jalinan pembuluh darah yang sangat tipis bernama pleksus kieselbach. Nah pembuluh darah ini sangat mudah pecah saking tipisnya. Ada beberapa hal yang membuat pembuluh darah ini pecah. Diantaranya:


1. Infeksi.
Infeksi disebabkan oleh masuknya bakteri atau virus kedalam jaringan tubuh. Hal ini membuat pembuluh darah di hidung menjadi semakin mudah pecah. Bahkan menggosok hidung terlalu keras pun akan berpotensi memecahkan pembuluh darah dan menyebabkan mimisan.

2. Luka akibat goresan benda tajam.
Pukulan yang terlampau keras pada hidung juga bisa memecahkan pembuluh darah. Kebiasaan mengorek hidung dengan kuku yang panjang juga berbahay untuk dilakukan.

3. Cuaca dingin.
Cuaca yang terlalu dingin bisa membuat selaput lendir di lubang hidung tidak berfungsi dengan baik. Nah lubang hidung yang kering ini bisa membuat pembuluh darah yang tipis menjadi lebih mudah pecah. Dalam hal ini bersin terlalu keras bisa membuat pembuluh darah pecah.

4. Obat-obatan.
Ada beberapa jenis obat yang berfungsi sebagai pengencer darah, seperti aspirin, warfarin atau suplemen ginkgo biloba. Hal ini juga sering kali membuat seseorang mudah mimisan.
PENANGANAN MIMISAN
  1. Dudukkan orang yang mimisan dengan tegak
  2. Tekan hidung dari kedua sisi (dipencet) agar perdarahan segera berhenti.
  3. Condongkan kepala kebawah. Ingat, usahakan untuk tidak mendongak. Karena dikhawatirkan darah akan mengalir ke rongga sinus dan tenggorokan sehingga mengganggu saluran pernapasan.
Ingat, mimisan bisa juga merupakan tanda penyakit berbahaya seperti demam berdarah. Jadi apabila ada teman yang mimisan dan mengeluarkan banyak darah, apalagi sampai lemas atau pingsan segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. (ak)

Sumber :  http://sains.me/592/tanyasains-mengapa-orang-bisa-mimisan.html/

Mengapa Kucing Menoleh saat dipanggil “Pus”?

SainsMe - Apakah kamu punya kucing? Atau mungkin sering ada kucing kampung yang main ke rumahmu untuk minta makanan? Rumah saya juga sering kedatangan kucing asing. Biasanya kita memanggil kucing manapun dengan panggilan “pus”.  Anehnya, kucing yang tidak mengerti bahasa manusia atau kucing yang sebenarnya tak bernama itu mampu mengerti dan menoleh saat kita memanggilnya begitu. Kira-kira kenapa ya kucing merespon saat dipanggil “pus”? Yuk, simak penjelasannya disini.

Sebenarnya fenomena kucing menoleh saat dipanggil “pus” ini mirip dengan fenomena anjing Pavlov. Tahukah kalian anjing Pavlov? Seorang peneliti bernama Ivan Pavlov melakukan penelitian terhadap anjing. Penelitian ini dilakukan dengan cara membunyikan bel ketika akan memberi makanan pada anjing-anjing ini. Lama-lama, anjing-anjing Pavlov akan mengeluarkan air liur setiap kali mendengar suara bel karena mereka telah mengasumsikan suara bel dengan waktu makan. Nah, begitu juga dengan para kucing. Orang biasa memanggil “pus” ketika akan memberi makan kucing atau ingin membelai-belai kucing. Baik makanan atau dibelai, dua-duanya merupakan dua hal yang disukai oleh kucing. Makanya, kucing akan menoleh jika mendengar dipanggil “pus” dengan harapan akan diberi makan atau dibelai.

Namun, tidak semua kucing pasti akan menoleh dengan panggilan “pus” karena seperti anjing Pavlov, ini merupakan kebiasaan. Jika kucing sejak kecil tidak pernah dipanggil “pus”, maka dia juga tidak akan menoleh jika dipanggil “pus” karena tidak mengenali dan tidak mengasumsikan panggilan tersebut dengan apapun. Jadi, sebenarnya kamu juga bisa membuat kucing menoleh dengan panggilan apapun dengan cara membiasakan memanggil kucing dengan namanya saat akan memberi makan atau membelainya. Maka, lama-lama kucing akan terbiasa dan akan menoleh saat kamu memanggilnya dengan nama yang kamu berikan padanya.

Sumber :  http://sains.me/1899/mengapa-kucing-menoleh-saat-dipanggil-pus.html/

Wah Parah… Masih SD Sudah ‘Cabe-cabean’


Fenomena ‘cabe-cabean’ yang marak di kalangan remaja dapat merusak generasi yang lebih muda. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai bahwa fenomena ini sudah berpotensi memberikan pengaruh buruk kepada murid-murid sekolah dasar.

“KPAI pernah terima pengaduan tindak asusila, yang ngelakuin anak SD,” kata Erlinda, Sekretaris KPAI, Rabu (2/3/2014).

Menurut Erlinda, KPAI telah menerima aduan mengenai tindakan asusila yang dilakukan seorang anak beberapa waktu lalu. Anak tersebut merupakan bocah laki-laki yang masih bersekolah di bangku kelas lima SD. Bocah tersebut telah memperkosa temannya yang juga merupakan murid SD.

Erlinda mengatakan, setelah berdialog dengan KPAI, bocah SD tersebut diketahui kerap mengakses film dewasa melalui internet. Selain itu, gambar-gambar perempuan berbaju minim juga dapat dengan mudah dikonsumsinya dari tayangan televisi di rumah. Hal ini membuat bocah SD ini harus menunda sekolahnya beberapa semester untuk menghindari tekanan psikologis yang akan dihadapinya dari teman-teman maupun lingkungan sekitar.

Anak yang mengadopsi perilaku dari lingkungan sekitar menjadi berbahaya bilamana keluarga tak dapat mengajarkan budi pekerti. Hal ini terkait dengan fenomena ‘cabe-cabean’ di lingkungan sekitar yang menyebar secara cepat dan akhirnya diadopsi oleh anak SD.h

Menurut Erlinda, pola asuh yang ditanamkan orang tua merupakan hal dasar yang menjadi benteng kekuatan anak. Pemberian pendidikan karakter dan agama yang baik menjadikan anak tak mudah goyah pendiriannya dalam mengikuti nilai-nilai yang baik dan benar.

Fenomena ‘cabe-cabean’ telah muncul di Indonesia sejak tahun 2000. Pada tahun tersebut mulai muncul beberapa pengaduan kepada KPAI mengenai pekerja seks komersial yang berada pada usia anak. Para pekerja tersebut masih berstatus sebagai murid sejumlah SMA. Namun, setelah sepuluh tahun berlalu, fenomena ini telah meluas pada tingkat Sekolah Menengah Pertama.(Agita Tarigan/foto/ilustrasi/istimewa)

Sumber :  http://www.bacagosip.com/wah-parah-masih-sd-sudah-cabe-cabean/